Prevalensi atau alergi susu sapi pada anak ini bisa dikatakan kasus yang lumrah, ya. Apalagi di jaman banyak ibunda yang sibuk sehingga tidak sempat memberikan ASI eksklusif.
Seorang anak mendapatkan alergi ketika sistem imun sang anak memberikan respons berlebih terhadap alergen. Alergen yang dimaksud bisa jadi protein susu sapi atau zat lain yang dianggap berbahaya oleh sistem imun bayi.
Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak
Lebih detail lagi, penyebab alergi susu sapi pada anak bisa terjadi karena :
- Reaksi Imnumoglobin E Mediated
Pada reaksi ini sistem imun ketika menerima alergen akan langsung merespons dengan mengirimkan senyawa histamin. Senyawa inilah yang menyebabkan gejala-gejala alergi pada anak muncul.Perkiraan reaksi akan muncul sekitar 20-30 menit setelah anak mengonsumsi susu sapi.
- Reaksi non-Imnumoglobin e-Mediated
Dalam reaksi ini, yang menjadi penyebab gejala muncul bukan karena sistem imun. Melainkan karena sel darah putih.Perkiraan reaksi akan muncul sekitar 2 hari atau satu minggu setelah anak mengonsumsi susu sapi.
- Reaksi Campuran antara Imnumoglobin dan non-Imnumoglobin
Reaksi ini muncul dalam 2 tahap sekaligus, gejala muncul setelah 20-30 menit anak mengonsumsi susu sapi dan juga 2 hari atau seminggu setelahnya.
Gejala yang Muncul Ketika Anak Alergi Susu Sapi
Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah sebagai berikut :
- Sulit bernafas
- Sakit perut
- Muntah-muntah
- Gatal-gatal di bagian kulit tertentu
- Terdapat bintik atau ruam di kulit
- Sakit kepala
Meskipun terbilang lumrah namun alergi susu sapi pada anak ini juga memiliki gejala yang cukup berat seperti :
- Kehilangan kesadaran
- Gagal tumbuh karena anak tidak mau makan
- Anemia defisiensi
Kepastian tentang seorang anak bisa dikatakan alergi atau tidak terhadap susu sapi ini bisa dengan melakukan tes terhadap darah atau tinja sang anak. Tentu hal ini dilakukan oleh dokter spesialis agar hasilnya memang sudah teruji klinis.
Pencegahan dan Pengobatan untuk Anak yang Alergi
Berita bagusnya adalah semua gejala negatif yang muncul karena alergi ini bisa dicegah dan diobati.
Pencegahan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut :
- Berikan ASI Ekslusif selama 6 bulan dan lanjutkan sampai dengan anak berusia dua tahun.
- Jika sudah lewat 6 bulan, bantu cukupi kebutuhan gizi anak dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
- Jika ASI tidak bisa diberikan kepada anak, boleh disubtitusi dengan susu formula selain susu sapi
Pengobatan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut :
- Berhenti memberikan susu formula dengan bahan dasar protein susu sapi.
- Segera periksakan ke dokter.
- Konsultasi dengan dokter secara online dan lakukan pengobatan secara mandiri.
Selain Susu Sapi, 4 Susu berikut bisa Diberikan Sebagai Pengganti ASI
Ketika Anda tidak dapat memberikan ASI Ekslusif kepada anak, beberapa susu alternatif yang bisa diberikan di antaranya :
- Susu Kedelai atau Soya
Kandungan gizi dan protein dari susu ini juga tidak kalah baik dengan susu sapi.
- Susu Almond
Kalori yang dimiliki susu dari kacang almond ini terbilang cukup rendah sehingga baik untuk perkembangan anak.
- Susu Kacang Mede
- Susu Formula Hipoale
pict source : https://www.dreamstime.com/cow-s-milk-food-allergy-icon-cow-s-milk-food-allergy-children-food-allergies-image172776373