Beras Shirataki adalah makanan populer di Jepang dan telah menjadi terkenal di seluruh dunia karena manfaat kesehatannya. Beras putih ini berasal dari akar konjac, sebuah tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara.
Asal-usul Beras Shirataki
Beras putih ini pertama kali ditemukan di Jepang pada abad ke-6. Konjac telah digunakan selama berabad-abad di Cina dan Jepang sebagai obat herbal dan bahan makanan. Di Jepang, Beras ini menjadi bagian dari diet tradisional orang-orang Okinawa, yang dikenal dengan umur panjang dan kesehatan yang baik.
Cocok Untuk Penderita Diabetes dan Penyakit Lainnya
Beras Shirataki sangat rendah kalori dan karbohidrat, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, beras ini juga mengandung serat yang sangat tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
Beras ini juga mengandung glucomannan, sejenis serat larut air yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Glucomannan juga dapat membantu mengurangi nafsu makan dan memperbaiki kadar insulin pada penderita diabetes.
Selain cocok untuk penderita diabetes, kandungan senyawa flavonoid di dalam beras ini dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan melawan radikal bebas. Flavonoid juga dapat membantu mengurangi risiko kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Cara Memasak dan Resep Menarik Beras Shirataki
Tidak seperti beras putih biasa, beras Jepang ini memiliki rasa yang hambar, sehingga perlu dicampur dengan bahan-bahan lain untuk memberikan rasa yang lebih enak. Untuk memasaknya, pertama-tama rendam beras dalam air selama 15-30 menit untuk menghilangkan bau amis yang kuat.
Setelah direndam, rebus beras dalam air mendidih selama 2-3 menit, kemudian tiriskan dan bilas dengan air dingin. Beras Shirataki siap untuk digunakan sebagai bahan makanan.
Berikut adalah beberapa resep menarik Beras Shirataki yang dapat Anda coba:
Shirataki Fried Rice: Tumis bawang putih, bawang bombay, telur, sayuran, dan Beras Shirataki yang telah direbus. Tambahkan kecap, garam, dan lada secukupnya.
Shirataki Noodle Soup: Rebus kaldu ayam atau sayuran dengan tambahan bumbu seperti jahe, bawang putih, dan cabai. Tambahkan beras yang telah direbus dan sayuran segar seperti sawi dan wortel.
Perbedaan Beras Konjac Shirataki dengan Beras Putih Biasa
Beras konjac ini berbeda dengan beras putih biasa dalam beberapa hal.
Pertama, Beras Shirataki sangat rendah kalori dan karbohidrat, sementara beras putih biasa memiliki banyak kalori dan karbohidrat.
Kedua, Beras konjac mengandung banyak serat dan glucomannan, yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, sementara beras putih biasa kurang mengandung serat dan nutrisi.
Ketiga, beras konjac memiliki tekstur yang kenyal dan konsistensi yang lebih mirip dengan mie atau pasta, sementara beras putih biasa memiliki konsistensi yang lebih lembut dan lunak.
Keempat, beras konjac memiliki rasa yang hambar, sehingga perlu dicampur dengan bahan-bahan lain untuk memberikan rasa yang lebih enak. Sementara beras putih biasa memiliki rasa yang lebih kaya dan dapat dimakan sendiri atau dengan bahan tambahan yang sederhana.
Meskipun beras konjac ini memiliki beberapa keuntungan dari segi kesehatan, namun penggunaannya harus diperhatikan terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau perut sensitif. Konsumsi Beras Shirataki yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas dan kembung.
Kesimpulan
Beras Shirataki adalah makanan yang sangat rendah kalori dan karbohidrat yang berasal dari akar konjac. Beras ini memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, serta melawan radikal bebas.
Untuk memasaknya, pertama-tama rendam beras dalam air selama 15-30 menit untuk menghilangkan bau amis yang kuat, lalu rebus dalam air mendidih selama 2-3 menit. Beras Shirataki dapat digunakan dalam berbagai resep, seperti nasi goreng dan sup.
Perbedaan beras ini dengan beras putih biasa terletak pada jumlah kalori, nutrisi, tekstur, dan rasa. Namun, penggunaannya harus diperhatikan terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau perut sensitif.